Sejarah Fotografi
Abad ke-5 Sebelum Masehi (SM) Pengetahuan mengenai konsep dasar cara kerja kamera di temukan oleh filsuf China Mo Ti. Dia mengamati sinar matahari yang masuk melalui sebuah lubang kecil kedalam kamar gelap yang terpantul pada benda tertentu dapat merefleksikan bayangan keadaan di luar kamar secara terbalik.
Selang beberapa abad kemudian, pada abad ke-3 SM, Aristoteles mencoba menjabarkan fenomena pinhole tadi. Aristoteles merentangkan kulit yang diberi lubang kecil, lalu digelar di atas tanah dan memberinya jarak untuk menangkap bayangan matahari.
Dalam eksperimennya itu, cahaya dapat menembus dan memantul di atas tanah sehingga gerhana matahari dapat diamati. Khalayak pun dibuat terperangah.
Selanjutnya, pada abad ke-10 Masehi, seorang ilmuwan muslim asal Irak yang bernama Ibnu Al-Haitham juga menemukan prinsip kerja kamera seperti yang ditemukan Mo Ti. Haitham bersama muridnya, Kamal ad-Din, untuk pertama kali memperkenalkan fenomena obscura kepada orang-orang di sekelilingnya.
Pada abad ke-11 M, orang-orang Arab sudah memakainya sebagai hiburan dengan menjadikan tenda mereka
sebagai kamera obscura.
Abad ke-17 Pelukis-pelukis di Eropa, membuat sebuah alat yang dapat memudahkan mereka untuk mengamati model atau objek dengan tenang dan cermat berdasarkan prinsip camera obscura.
Alat tersebut bernama heliograph. Meski alat ini tersebar luas, belum ada gagasan untukmengabadikan citra yang tertangkap dalam camera obscura.
Tahun 1826 Louis Jaques Mande Daguerre. Seorang dekorator panggung asal perancis, berusaha mengembangkan temuan Niepce. Pengembangannya itu dia terapkan kedalam obsucra dengan memamerkan pelat tembaga berlapis perak yang menampilkan bayangan sebuah jalan di Paris dimana terdapat gambar orang yang tidak dikenal yang merupakan orang pertama yang difoto.
1886 George Eastman, seorang berkebangsaan Amerika Serikat menciptakan kamera yang terpasang rol film di dalamnya sebagai media penyimpan gambar pengganti pelat atau logam.
Untuk mengambil gambar, orang hanya perlu menekan tombol kamera sekali. Kamera ini di sebut Kodak.
1913 Melihat Kodak sukses, perusahaan kamera asal Jerman, Leica, menciptakan kamera dengan rol film 35mm pertama di dunia.
Namun Leica baru menjual ke khalayak sebelas tahun kemudian. Sambutan khalayak sangat bersahabat, kamera ini terjual hingga keluar Jerman
1947 Terobosan bentuk dan teknologi baru kamera kembali terjadi, untuk kali pertama sebuah kamera dapat langsung mencetak foto. Kamera ini di sebut Land Camera. nama ini diambil dari penciptanya, Dr. Edwin Land.
Tak seperti kamera umum nya yang menggunakan rol film, kamera ini menggunakan film khusus yang di sebut polaroid. Film ini mungkinkan kamera bisa mencetak foto beberapa detik setelah pemotretan. Kelak, kamera ini lebih di kenal dengan nama Polaroid.
1970 Kamera "Mainan" atau kamera Diana muncul. kamera ini terbuat sepenuhnya dari plastik khusus yang ringan dan bentuk nya mini. Kamera ini adalah kamera khusus yang di pakai dalam lomografi (Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie) merupakan sebuah pabrik lensa yang berada di St Petersburg, Rusia.
1975 Kamera digital pertama, di ciptakan oleh Steven Sasson, teknisi Kodak. Bobotnya 3,6 kilogram dan hanya mampu menghasilkan foto hitam-putih.
Kamera ini belum menjawab kebutuhan NASA, namun menjadi awal teknologi kamera digital. Meskipun teknologi digitalnya belum sempurna, Sony tercatat sebagai pemasar pertamanya melalui produk Mavica.
2000 Era kamera rol film atau analog memudar, kamera digital bermunculan. bahkan di cangkokkan kedalam telepon genggam. Dengan kamera digital, orang tak perlu mengeker ke lubang kecil yang terdapat di bagian belakang kamera seperti saat menggunakan kamera analog.
Penggantinya adalah sebuah layar berukuran kecil yang berfungsi untuk melihat objek yang akan di potret. Sekarang kamera digital tak cuma bisa mengambiil foto, dia juga dapat merekam citra dalam format video.
Kamera mirrorless pertama kali dibuat pada tahun 2004, dengan nama Epson R-D1.
Kamera ini dinamakan mirrorles karena kamera ini tidak memiliki cermin optic, kamera ini memiliki kecepatan pada autofocusnya meskipun dengan banyaknya gerakan pada objek